MENTAL
DULU BARU MODAL
Di
era saat ini banyak hal terjadi yang tak
pernah kita duga sebelumnya tapi tiba-tiba sudah ada di sekitar kita. Misalkan
bencana Covid-19 , hampir di seluruh tempat di belahan bumi ini merasakan
dampaknya. Wabah yang berasal dari Tiongkok ini cukup menggemparkan dunia.
Akibat yang di timbulkan sangat luar biasa. Berbagai sektor vital sangat terdampak
. Dunia ekomoni, pendidikan ,kesehatan semua terdampak oleh wabah ini. Di Indonesia
di bidang pendidikan akhirnya harus merubah kurikulum yang sesuai dengan masa pandemi.
Hal ini tentunya tidak mudah di lakukan oleh guru dan juga murid. Belajar yang
biasanya dengan tatap muka harus di lakukan dengan cara daring. Keadaan ini
menuntut guru untuk aktif dan kreatif dalam menyiapkan rencan pembelajarannya.
Tentunya rencana pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran daring.
Hal
lain dari itu, sebagai guru dimasa pandemi, harus menambah anggaran untuk
membeli kuota belajar juga. Kuota belajar untuk diri sendiri juga untuk anak.
Jika anak 2 masih sekolah semua sudah
berapa banyak uang untuk kuota saja. Karena kuota gratis yang di janjikan oleh
pemerintah sampai saat ini belum di terima juga. Akhirnya uang yang harusnya bisa buat
keperluan rumah tangga harus di kurangi dulu untuk jatah membeli kuota. Lain
halnya jika mempunyai usaha sampingan selain menjadi guru. Jadi tidak hanya
mengandalkan gaji sebagai guru saja. Tapi tidak mudah menjadi guru sekaligus menjadi
seorang pengusaha. Karena kesibukan menjadi guru sudah cukup menyita waktu. Belum juga butuh modal yang
tentunya tak sedikit, waktu yang cukup. Bagaimana bisa menjadi guru dan
sekaligus pengusaha ??
Nah,
malam ini di kelas menulis bersama Om Jay menghadirkan sosok narasumber seorang
guru sekaligus pengusaha yang sukses. Beliau adalah ibu Betti Risnalenni,
berawal dari usaha membuka tempat kursus Aritmatika pada tahun 1996. Dan tak di
sangka usahanya tersebut berkembang pesat , baru selama kurun waktu 2 tahun, di
tahun 1998 sudah memiliki 24 cabang di daerah Bekasi, belum termasuk di luar
daerah. Selain membuka tempat kursus bu Betti juga menulis buku aritmatika dan
di jualnya dengan mengadakan pelatihan-pelatihan. Tak puas dengan usahanya
membuka kursus dan menulis buku saja, bu Beti mulai membuka sekolah di tahun
2003 dengan mendirikan sekolah TK dan TPQ . Dan sekolah itu masih tetap eksis
sampai sekarang.
Di
sela-sela kesibukan mengajar dan mengurus sekolahnya bu Beti di usia yang
hampir menginjak pensiun masih sempat membuka kedai di samping rumahnya. Dengan banyaknya usaha ini yang paling penting
bagi Beti adalah harus bisa membagi waktu dengan baik. Hal ini penting agar
semua usaha dan kewajibannya bisa seiring sejalan. Menurut bu Betti jadi guru
harus professional, tetapi juga kaya. Untuk itu selain mengajar beliau juga
optimis menjadi pengusaha yang sukses. Kiat-kiat ibu Beti agar menjadi
pengusaha yang sukses yaitu usaha dengan
sungguh-sungguh, bekerja keras untuk mencari cara terbaik, selalu bedoa/ikhtiar
untuk mendapat ridhoNya, harus percaya diri /yakin akan produk kita , usaha
dari hal yang kita sukai, mempunyai team work yang baik/solid.
Di akhir pertemuan bu
Betti berkata “ Siapkan mental dulu baru modal “
Dari pengalaman bu
Betti di atas bisa disimpulkan bahwa sebagai seorang guru tidak ada salahnya untuk
membuat usaha lain/ mencari kerja sampingan untuk menambah pemasukan kita. Asal
kita bisa membagi waktu dengan baik, tetap professional dalam kewajiban mengajar,
konsisten berusaha. Insaallah kita akan bisa menyusul bu Betti menjadi pengajar
dan pengusaha sukses.
Salam Literasi
Salam Guru hebat Indonesia
ada tanda tanya dua ya?,dan ada kata depan (di) yang tertukar.
BalasHapusMakasih koreksinya,akan saya perbaiki
HapusShip dach resumenya.... Closing n openingnya saya suka
BalasHapusMakasih Bu Yuli msh hrs banyak belajar nie
HapusSudah bagus resumenya. Ditingkatkan lagi, Bu!
BalasHapusOk terimakasih pak rizky
Hapus