Selasa, 24 November 2020

KRITIKAN SUMBER KEKUATAN DALAM MENULIS

 


RESUME BELAJAR MENULIS : BAGIAN KE 20


Alhamdulillah tak terasa kegiatan belajar menulis bersama Om Jay pada malam hari ini telah sampai pertemuan ke-20. Narasumber malam ini adalah ibu Eva Hariyati Israel, S.Kom. asli Kupang, NTT.   Beliau juga salah satu duta Rumah Belajar .

Khusus untuk malam ini ada perbedaan pada sesi tanya jawab , hal ini permintaan khusus dari narasumber, bahwa sesi tanya jawab, bisa dilayangkan langsung saat sesi materi supaya kelas makin hidup. Woww….ini sungguh menarik, karena saat ide mau bertanya ada langsung bisa kita utarakan saat itu juga.

Pada kesempatan kali ini narasumber akan berbagi pengalamnya selama proses membuat  bukunya dengan penerbit hingga sampai proses terbitnya buku. Setelah buku dinyatakan diterima tanpa revisi oleh penerbit mayor( penerbit Andi) mulailah proses editing oleh penerbit.

Proses editing  berlangsung dengan beberapa tahapan hingga buku terbit, di antaranya :

1.    Editing Sampul

2.    Editing naskah oleh penerbit, tata kelola urutan dan tulisan disesuaikan dengan konsep dan gaya bahasa penulis

3.    Setelah editing penerbit naskah proof dikirim kembali ke penulis beserta surat perjanjian penerimaan naskah dan royalty bagi penulis.

4.    Sebagai penulis kita diberi kesempatan melihat kembali susunan dan tata bahasa buku kita sebelum dinaikkan ke proses cetak

5.    Setelah editing oleh penulis naskah kembali dikirim ke penerbit untuk selanjutnya ke proses cetak.

6.    Menunggu masa launching buku

 

Proses belajar dalam grup menulis bersama om jay ini banyak memberi keuntungan diantaranya :

1.      Refleksi peristiwa, perasaan dan pembelajaran bagi kita

2.      Pengembangan diri

3.      Mendapatkan sahabat dalam komunitas menulis ini

4.   Bertambah wawasan dan keilmuan tentang publikasi dan teknik menentukan tema penulisan yang sesuai tren zaman

5.      Mendapatkan memotivasi dari narasumber

Buku bisa lolos ke penerbit mayor jika memenuhi beberapa kriteria diantaranya

1.  Tema buku jika di cari pada google trends menunjukkan grafik yang bagus

2.      Profil penulis ,semakin terkenal dan kredibel akan sangat baik

3.      Target pasar yang menguntungkan

4.      Ragam tulisan kita sesuai dengan visi misi penerbit

Keuntungan yang kita dapat ketika kita berhasil menulis dan buku yang kita tulis itu terbit :

1.      Kepuasan batin, satu hal yang tidak bisa kita ukur dengan apapun

2.      Integritas ,kredibilitas dan percaya diri semakin baik

3.      Motivasi bertambah

4.  Terbuka peluang - peluang baru untuk menjadi narasumber, motifator menulis dan hal hal positif lainnya

5.      Royalty

6.      Perasaan yang bahagia setelah buku pertama terbit dan di pesan oleh orang lain

Hal-hal yang memotivasi narasumber dalam menulis, di antaranya:

1.      Berbagi dan berkarya

Dengan menulis bisa membagikan ilmu yang bermanfaat dan menghasilkan sebuah karya yang  tidak akan hilang.

Ketika  menemukan ide dan semangat langsung lakukan menulis jangan ditunda, pasti lebih mengalir.

2.      Dukungan orang sekitar

3.      Kita berada dalam komunitas menulis yg memiliki visi misi yang sama mengembangkan diri untuk bisa menulis lebih baik.

4.      Dukungan dari  diri sendiri,  tekat dan niat , ini yang paling menggerakkan kita

Penerbit mayor adalah penerbit yang punya nama beken, perusahaan sendiri dan biasanya paling banyak diminati penulis  salah satu contohnya penerbit Andi, Gramedia, Mizan,Erlangga dan masih banyak lagi

Kiat-kiat  untuk merangsang munculnya potensi menulis :

1.    Tuliskan apa saja yang terlintas dalam pikiran kita

2.  Refleksikan pengalaman mengikuti sesi sharing bersama  seperti malam ini mulai tahapan peristiwa yang terjadi, perasaan yang di rasakan, pembelajaran yang di dapatkan,

 Diakhir pertemuan narasumber menuliskan kalimat bijak :

“Setiap diri memiliki keistimewaan dan potensinya sendiri. Kalau kita  terpengaruh dengan penilaian orang lain,  kita tidak ada berkembang dengan baik. Ambil yang positif abaikan yang negatif. 1 kebaikan yang kita bagikan melalui tulisan akan tumbuh kebaikan kebaikan yang lain. Jangan berhenti hanya karena kritikan, kritikan yang datang jadikan refleksi diri untuk perbaikan”

 

Senin, 23 November 2020

ASA DI TENGAH DERITA

 


ASA DI TENGAH DERITA

Outline :

 

1.      Ayahanda tercinta tutup usia di saat aku baru lahir ke dunia

2.      Awal kehidupan yang penuh perjuangan

3.      Ibuku juga ayahku

4.      Nasi jagung

5.      Mencari pasir di kali (sungai)

6.      Sepatu penuh jahitan

7.      Siswa teladan

8.      Merantau ke Jakarta

9.      Kuliah sambil bekerja

10. Di terima jadi PNS

 

 

By. ninghandayani


Selasa, 17 November 2020

PERJALANAN YANG TAK TERLUPAKAN

 


RESUME BELAJAR MENULIS : BAGIAN KE 19


Alhamdulillah tak terasa malam ini  kegiatan pelatihan menulis bersama Om Jay gelombang 16, sudah hampir memasuki penghujung palatihan, karena malam ini telah memasuki pelatihan yang ke 19 Seperti biasa kegiatan pelatihan dimulai jam 19.00 wib s/d 21.00 Wib. Narasumber malam ini Bapak Taufik Hidayat, S.E, S.Si, M.Si. beliau adalah seorang Dosen, penulis buku yang sudah berkeliling 70 negara dan 5 benua. Dari awal pertemuan ada banyak tanda tanya di benakku. Ada suatu yang membuatku penasaran saat  narasumber berkenalan dan mengatakan telah kelilling ke 70 negara dan 5 benua, sungguh luar biasa. Dalam hati bertanya “Siapa dia ? Hebat sekali, 70 negara telah di singgahi. Untuk menjawab rasa penasaranku , aku pantengin HPku tanpa satupun kalimat terlewati.

Malam ini narasumber  akan banyak bercerita tentang pengalaman  menulis berdasarkan perjalanannya. Dari suatu kisah perjalanannya,  bisa menjelma menjadi tulisan berbentuk artikel atau bahkan buku . Luar biasa, gumamku dalam hati. Menjadi suatu hal yang istimewa bagiku karena dari beliau berbagi pengalaman tersebut aku yang belum pernah berkunjung ke negara lain dengan  membaca  tulisannya seolah-olah aku juga berkunjung kesana dan ikut menikmati seluruh suasana di sana. Begitu banyak tempat yang dikunjunginya menjadi sebuah bahan atau ide untuk dijadikan sebuah tulisan. Pengalaman melakukan perjalanan  dan beliau tulis  dimulai dari tahun 2004, ada beberapa judul buku yang sudah beliau hasilkan dari perjalanannya ,diantaranya :

1.   Mengembara ke masjid-masjid di pelosok dunia

2.   1001 mesjid di 5 benua

3.   Jejak langkah menuju baitullah tahun 2020

4.   Tamasya kemasa depan

Melihat dari buku-buku yang sudah diterbitkan Pak Taufik Hidayat, mencerminkan beliau adalah sosok yang religius. Dari sini kita bisa belajar jika ingin diberi kemudahan dan keberkahan hidup maka dekatkanlah diri kepada sang pencipta. Maka hidup kita akan penuh dengan keberkahan. Menurut Pak Taufik agar perjalanan kita bisa menjadi sebuah artikel, sebaiknya kita dalam perjalanan melakukan hal berikut :

1.   Mengamati

2.   Membuat foto

3.   Diskusi wawancara

4.   Mencari informasi tambahan

5.   Mencari keunikan

6.   Merangkum dalam tulisan

 

Dari pelatihan malam hari ini  yang disampaikan oleh narasumber, kita dapat mengambil pelajaran bahwa kisah perjalanan kita bisa kita jadikan  sebuah tulisan yang menarik .  Tulisan tersebut bisa menjadi artikel yang bisa disimpan di blog atau dimuat di majalah- majalah. Dari artikel- artikel tersebut kita padukan dengan tema yang sama, nanti bisa dijadikan buku. Setiap membuat artikel dalam kisah perjalanan sebaiknya dilengkapi dengan foto- foto, supaya pembaca bisa ikut merasakan bahwa dirinya juga baru travelling ke tempat tersebut.

Ilmu yang dibagikan narasumber malam ini, tentu saja sangat bermanfaat bagi penulis pemula seperti saya. Ternyata menulis itu bisa diwujudkan dari perjalanan kita selama travelling. Hal ini bisa menjadi motivasi bagi saya  , narasumber yang selalu menuliskan setiap kegiatan dalam menjalankan amanah dalam tugasnya.

 

Salam Literasi…

Salam Guru hebat Indonesia…

 

 BUKU-BUKU BAPAK KARYA TAUFIK HIDAYAT





MENGUBAH EKSPEKTASI MENJADI PRESTASI

 


RESUME BELAJAR MENULIS : BAGIAN 17

Ekspektasi adalah segenap keinginan, harapan, dan cita-cita terhadap sesuatu hal yang ingin diraih dengan tingkah laku dan tindakan yang nyata.” ( Fleming dan Levie (1981),

Di awal tulisan , saya mengutip sebuah pernyataan dari seorang pakar mengenai pengertian ekspektasi, hal ini saya lakukan karena kutipan tersebut ada hubungannya dengan materi belajar menulis malam hari ini, yang menghadirkan narasumber yang sangat luar biasa beliau adalah Jamila K. Baderan, M.Pd. Salah satu guru di SDN No. 30 Kota Gorontalo, Prov. Gorontalo. Pada malam hari ini narasumber akan berbagi pengalaman tentang menulis di grup menulis bersama Om Jay.

            Menurut narasumber ,salah satu bentuk pengembangan diri dan mengeksplore kompetensi kita adalah dengan cara bergabung dalam satu komunitas positif seperti WA Grup Belajar Menulis. Bukan tanpa alasan, tentunya setiap kita yang bergabung disini punya harapan yang ingin dicapai. Terkait dengan hal tersebut maka hal yang ingin saya share malam ini tentang :” Mengubah Ekspektasi Menjadi Prestasi”

Setiap orang, setiap saat pasti memiliki ekspektasi terhadap berbagai hal yang di inginkan dalam hidup. Sebagai contoh, ekspektasi kita Ketika bergabung dalam grup ini adalah ingin menghasilkan sebuah karya berupa jejak literasi yang dapat dikenal dan dikenang meskipun kita sudah berkalang tanah. Sayangnya, kadang ekspektasi kita tidak selalu sama dengan realita atau kalimat inadahnya ekspektasi tak seindah kenyataan.  Dalam hal menulis, harapan terbesar kita adalah mampu merangkai kata-kata menjadi sebuah paragraf menarik yang terus berangkai menjadi bab demi bab hingga akhirnya menjadi sebuah buku. Sekilas, menulis adalah hal yang sangat mudah. Bukankah kita sudah sering menulis sejak kecil? Tetapi, ketika kemampuan menulis tersebut disandingkan dengan ekspektasi sebuah karya yang bernilai bagi orang lain muncullah masalah besar. Diantaranya :

1.         Bagaimana memulai sebuah tulisan?

2.         Apa ide/topik yang harus kita tulis?

3.         Apakah tulisan saya menarik?, dls.

Mewujudkan ekspektasi memang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi bagi para penulis pemula . Dalam prosesnya penulis pemula harus berjuang melawan semua hambatan yang datang baik dari diri sendiri mapun dari lingkungan sekitar. Sebenarnya, tantangan menulis terbesar itu ada pada diri kita sendiri. Yaitu mood dan kemauan alias niat. Oleh karena itu untuk mengubah ekspektasi menjadi prestasi kita harus berubah. Ada 2 hal penting yang harus kita ubah, yaitu:

1.      Mindset

·        Mindset adalah cara pikir tentang sesuatu yang dapat mempengaruhi sikap dan tindakan kita.

2.      Passion

·        Passion adalah sesuatu yang membuat kita tidak pernah merasa bosan

 Dalam mewujudkan ekspektasi dalam menulis adalah berjuang membangun tekad  dan keyakinan yang kuat untuk mencapai realitas. Terkadang  juga harus nekat mengambil keputusan yang jika dipikir dengan akal sehat pencapaiannya sangat mustahil. Untuk itulah harus selalu berusaha konsisten terhadap ekspektasi yang susah payah di bangun. Pantang mundur jika kaki sudah melangkah.

Saat akan mewujudkan ekspektasi kadang berbagai pemikiran negatif menghantui, tapi dengan adanya  kenekatan, dibarengi niat, tekad, serta konsistensi yang kuat niscaya  ekspektasi akan  berubah menjadi sebuah prestasi.  Dari pengalaman narasumber  ada  beberapa hal  penting yang perlu di lakukan dalam menulis:

1.      Menulis  apa yang ingin kita tulis.

2.      Menulis apa adanya, tanpa beban, dan tekanan.

3.      Menjadikan menulis sebagai suatu kebutuhan

4.      Menulis hingga tuntas, jangan memikirkan editing.

5.      Menulis jangan terlalu lama.

6.      Jangan memikirkan baik buruknya tulisan kita, karna yang akan menilai adalah pembaca

Kendala awal yang biasa timbul dalam menulis :

1.      Bingung mencari ide. Tidak tahu apa yang akan kita tulis.

Ø  Untuk mengatasinya, marilah kita mulai menuliskan hal-hal kecil yang ada di sekitar kita. Misalnya  tentang hobi memasak, kegiatan sehari-hari, atau tingkah lucu anak-anak kita.

2.      Tuliskan apa saja yang terlintas dalam pikiran. Tidak perlu kita memikirkan tata bahasa.

Cara merangkai kata-kata menjadi sebuah paragraf menarik :

1.      Menggunakan kata apa saja yang terlintas dalam pikiran  

2.      Kata-kata yang digunakan tidak harus kata-kata rumit.

3.      Gunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh orang lain.

Proses kreatif yang  bisa menghasilkan sebuah buku dalam seminggu, menurut narasumber adalah sebagai berikut :

1.      Banyak kegiatan membaca.

Menulis dan membaca ibarat dua sisi mata uang yang harus dimiliki oleh seorang penulis. Menulis tanpa pernah membaca akan pincang. Artinya tulisan kita kurang menarik.

2.      Mencari dan menentukan judul dan kerangka tulisan.

3.      Berburu referensi sambil menyusun paragraf demi paragraf.

4.      Tuntaskan semua bab

5.      Proses terakhir  adalah sesi editing.

Cara  mempublikasikan buku yang sudah di cetak, antara lain sbb:

1.      Menawarkan door to door

2.      Lewat jejaring

a.      Menawarkan door to door

b.      Posting melalui WA

c.       Instagram

d.      Face Book,

e.      Youtube, dll.

3.      Buat flyer + kata-kata menarik dan foto ekslusif, seperti orang jualan gitu.

4.      Harus jujur dan tidak ada kebohongan publik dalam iklan buku kita

Cara merangsang potensi diri antara lain dengan menyelaraskan Mindset (pola pikir) dan Passion. Saat keduanya seiring sejalan, dengan sendirinya kita akan happy enjoy dalam menulis. Mulai dengan melihat apa saja yang ada di depan kita, lalu cobalah untuk mendeskripsikannya. Saat jemari kita mulai menulis, maka ide lain akan datang dengan sendirinya. Kuncinya adalah percaya diri. Setiap kita memiliki potensi, dan potensi kita perlu di asah agar menjadi kompetensi. 

Kiat-kiat  sukses supaya bisa menghasilkan tulisan yang  menginspirasi :

1.      Mengubah mindset

2.      Punya passion

3.      Bangun tekad

4.      Kuatkan niat

5.      Karus konsisten menulis

6.      Banyak membaca.

7.      Sering-sering blog walking

Di akhir pertemuan pada malam hari ini narasumber memberikan kesimpulannya sbb :

“Menulis merupakan suatu tantangan antara harapan dan kenyataan. Ekspektasi dalam menulis harus terus kita perjuangkan dengan niat, tekad, nekad dan konsisten. Realitas berupa prestasi adalah buah dari perjuangan. Maka berjuanglah menuntaskan karyamu, agar jejak yang ditinggal bermanfaat bagi generasi setelah kita

 

Salam Literasi …

Salam Guru Hebat Indonesia…


Jumat, 13 November 2020

MEMBACA ADALAH KUNCI UNTUK MAHIR MENULIS

 


RESUME BELAJAR MENULIS : BAGIAN 18

“Menulis merupakan aktivitas menggali pikiran dan perasaan tentang sebuah subjek, menentukan perihal yang akan ditulis, serta menetapkan teknik penulisannya sehingga orang yang membaca tulisan tersebut dapat memahaminya dengan mudah.”(Mc. Crimmon)

Alhamdulillah sampai dengan malam ini pertemuan ke 18 saya masih stay dalam damai mengikuti pelatihan menulis bersama Om Jay. Sebelum jauh masuk ke kelas menulis , saya akan menceritakan biografi sang inspirator. Hal ini saya lakukan agar pembaca juga akan terinspirasi oleh sososk hebat narasumber malam hari ini.

 Bapak Nur Aliem Halvaima, SH, MH. Beliau adalah seorang wartawan,  sekaligus penulis buku. Merupakan anak Bugis-Makassar yang dilahirkan 10 Agustus 1960 Nur Aliem Halvaima, SH, MH. Nama pena dan media sosialnya Nur Terbit. Anak ke-3 dari 7 bersaudara pasangan Haji Muhammad Bakri Puang Boko - Hajjah Sitti Maryam Puang Mene. Beliau bukan orang sembarangan, prestasi di bidang akademik tak diragukan lagi.

Tahun 2015 beliau menyelesaikan pendidikan di Universitas Islam Jakarta, program S2 ilmu hukum dengan tesis "Pola Pemberian Upah Untuk Kesejahteraan Wartawan Media Cetak di Provinsi DKI Jakarta". Sedang S1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Syari'ah dan Hukum. Sementara Sarjana Muda di IAIN Alauddin Makassar. Bapak Nur Aliem menjalani profesi wartawan daerah di Makassar sejak masih kuliah, berlanjut jadi koresponden Harian Terbit (Pos Kota Grup) di Sulawesi Selatan. Tahun 1984 hijrah ke Jakarta bergabung jadi reporter kemudian redaktur. Tahun 2014 saat koran tempatnya bekerja "dijual", beliau pensiun dini tapi tetap menulis dan jadi redaktur media online www.possore.com sampai saat ini.

Pengalaman jurnalis Bapak Nur Aliem  sebagai pemegang kartu Wartawan Utama dari Dewan Pers - PWI Pusat ini, antara lain :

1.      Wartawan/Editor Surat Kabar Harian Terbit (Pos Kota Grup) 1980-2014.

2.      Pemred Vonis Tipikor versi  majalah dan online 2014-2017.

3.       Pemred Corong versi majalah dan online 2019-2020.

4.      Pemred Telescope versi majalah dan online 2020.

5.      Redaktur Eksekutif Possore.com 2015 s/d Sekarang.

6.      Redaktur/Admin tamu sejumlah media online, majalah, tabloid 2014 s/d sekarang.

Bukan kaleng-kaleng ,Prestasi beliau yang membuat semua orang ngiler  diantara nya :

1.      Dua kali berturut-turut Juara Lomba Menulis Artikel Bertema Pramuka antar wartawan dan Umum Tingkat Nasional 2011 dan 2013, yang digelar Kwarnas Pramuka.

2.      Juara Lomba Menulis Pengalaman Mudik Asyik Republika Online.

3.      Juara di beberapa lomba menulis blog antara lain: Online Shop Kudo,

4.      Lomba Menulis Puisi Spontan Pedas,

5.       Lomba Blog Teacher Writing Camp IGI Bekasi, Smartphone Oppo, Dompet Duafa, Asuransi Raksa Online, Online Shop Shofie Martin, Restauran Bebek Kaleyo, BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir), Tokoh Populer, Suara Konsumen.

6.      Juara Utama Lomba Video YouTube Asuransi Mobil Raksa Online tahun 2019

Di tengah kesibukannya itu, Bapak Nur Aliem  sebagai blogger masih sempat menulis di blog pribadi www.nurterbit.com, Kompasiana, Kumparan, Viva, Blogdetik (alm), PepNews, Tokoh Populer, Suara Konsumen, Risalah Misteri, Terbitkan Buku Gratis, bahkan aktif membuat konten video di channelnya YouTube.com/nurterbit. Berbekal pendidikan formal dan pengalamannya meliput berita hukum selama jadi wartawan, Bapak Nur Aliem juga sesekali bersidang mendampingi kliennya di pengadilan sebagai lawyer (pengacara). Buku "Wartawan Bangkotan" adalah karya kedua beliau  mengenai dunia pers. Sebelumnya kumpulan tulisannya "Lika-Liku Kisah Wartawan" diterbitkan PWI Pusat dalam memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2020

Demikian biogarafi dari sang inspirator. Dan malam ini kita akan mendapatkan suntikan ilmu yang inshaallah akan bermanfaat bagi kita semua. Di awal  berbagi pengetahuan , beliau mengatakan bahwa , dampak dari datangnya era digital  bagi media cetak itu sangat besar, diantaranya adalah :

1.      Media cetak dan sebangsanya banyak yang gulung tikar berganti dengan media online

2.      Mengurangi pasar media cetak

3.      Membuka peluang baru sebagai netizen, atau citizen journalism

4.      Media Informasi  makin banyak pilihan

5.      Dulu untuk mendapatkan koran atau majalah harus ke lapak kaki 5, lampu merah, pengecer, agen utk dapat membeli koran/majalah, sekarag cukup dengan gadget atau hp, dunia sudah terbentang luas.

Trik agar bisa menulis bagus  menurut Bapak Nur Aliem:

1.      Materi dan  isi tulisannya bagus,

2.      Banyak belajar dengan membaca tulisan orang lain yang sudah sering menulis.

3.      Terus latihan menulis

4.      Minta pendapat orang lain ( keluarga, suami, anak, teman ) tentang tulisan kita sudah baik atau belum

Untuk kiat-kiat  agar tulisan bisa tembus media massa  ,biasanya masing-masing  media ada aturan baku yang spesifik. Tapi pada umumnya, media  melihat tulisan yang dikirim ke redaksi dari sisi sbb :

1.      Tema  

·        Temanya harus menarik dan mengangkat hal-hal yang baru trend

2.      Isi        

·        isi di kemas dengan bahasa yang singkat , jelas ,mudah di pahami  dan juga menarik

3.      Aktualitas

·        Yang di tulis adalah sesuatu yang nyata, jelas bukan hoak

4.      Cara penyampaian

·        Penyampaiannya urut dan  runtut agar mudah di pahami

5.      Kepakaran dari penulisnya

·        Kepakaran penulis menentukan cara ,bentuk dan isi dari tulisan, orang yang sudah pakar menulis di pastikan tulisannya juga bagus.

Cara mudah dan cepat agar  bisa langsung menuangkan ide dalam tulisan:

1.      Saat ide muncul langsung di tulis di kertas/ HP/ laptop

2.      Jika  idenya mandeg,  tulis aja apa yang terlintas di benak kita

3.      Jika ide sudah benar-benar macet , berhenti, tinggalkan, besok lanjut lagi

4.      Cari literatur yg satu tema yang di tulis

 Manfaat banyak membaca adalah sbb :

1.      Memperkaya perbendaharaan kata

2.      Belajar EYD

3.      Menambah wawasan, terutama tentang format menulis: belajar nyusun pragfraf, huruf sambung dll

4.       Belajar style (gaya) penulisan orang untuk menumbuhkan style kita sendiri

Kunci  sukses menulis menurut Bapak Nur Aliem :

1.      Menulis dengan kunci 3D. Tulislah yang Dialami sendiri, yang Disukai, yang Di kuasai

2.      Rajin membaca, nonton TV/film, dengar radio untuk memperkaya wawasan sebagai tabungan ide kalau mau menulis, terutama genre fiksi

3.      Peka Dengan Lingkungan Sekitar (KEPO)

4.      TBTO = Terus Belajar atau Baca (dari) Tulisan Orang

5.      TLMM = Terus Latihan Menulis di Media (Medsos)

6.     TILM = Terus Ikut Lomba Menulis, sebagai uji coba sejauh mana

 

 “Untuk mahir menulis harus  banyak membaca, walaupun itu tulisan kita sendiri”

 

Salam Literasi…

Salam Guru hebat Indonesia…


Buku -buku karya Bapak Nur Terbit








WORKSHOP PENINGKATAN MUTU GURU

  Hari/tanggal      : Selasa, 9 September 2021 Narasumber     : Bapak Susanto, S.Pd (Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi PGRI Kab.Musi Raw...