Selasa, 17 November 2020

MENGUBAH EKSPEKTASI MENJADI PRESTASI

 


RESUME BELAJAR MENULIS : BAGIAN 17

Ekspektasi adalah segenap keinginan, harapan, dan cita-cita terhadap sesuatu hal yang ingin diraih dengan tingkah laku dan tindakan yang nyata.” ( Fleming dan Levie (1981),

Di awal tulisan , saya mengutip sebuah pernyataan dari seorang pakar mengenai pengertian ekspektasi, hal ini saya lakukan karena kutipan tersebut ada hubungannya dengan materi belajar menulis malam hari ini, yang menghadirkan narasumber yang sangat luar biasa beliau adalah Jamila K. Baderan, M.Pd. Salah satu guru di SDN No. 30 Kota Gorontalo, Prov. Gorontalo. Pada malam hari ini narasumber akan berbagi pengalaman tentang menulis di grup menulis bersama Om Jay.

            Menurut narasumber ,salah satu bentuk pengembangan diri dan mengeksplore kompetensi kita adalah dengan cara bergabung dalam satu komunitas positif seperti WA Grup Belajar Menulis. Bukan tanpa alasan, tentunya setiap kita yang bergabung disini punya harapan yang ingin dicapai. Terkait dengan hal tersebut maka hal yang ingin saya share malam ini tentang :” Mengubah Ekspektasi Menjadi Prestasi”

Setiap orang, setiap saat pasti memiliki ekspektasi terhadap berbagai hal yang di inginkan dalam hidup. Sebagai contoh, ekspektasi kita Ketika bergabung dalam grup ini adalah ingin menghasilkan sebuah karya berupa jejak literasi yang dapat dikenal dan dikenang meskipun kita sudah berkalang tanah. Sayangnya, kadang ekspektasi kita tidak selalu sama dengan realita atau kalimat inadahnya ekspektasi tak seindah kenyataan.  Dalam hal menulis, harapan terbesar kita adalah mampu merangkai kata-kata menjadi sebuah paragraf menarik yang terus berangkai menjadi bab demi bab hingga akhirnya menjadi sebuah buku. Sekilas, menulis adalah hal yang sangat mudah. Bukankah kita sudah sering menulis sejak kecil? Tetapi, ketika kemampuan menulis tersebut disandingkan dengan ekspektasi sebuah karya yang bernilai bagi orang lain muncullah masalah besar. Diantaranya :

1.         Bagaimana memulai sebuah tulisan?

2.         Apa ide/topik yang harus kita tulis?

3.         Apakah tulisan saya menarik?, dls.

Mewujudkan ekspektasi memang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi bagi para penulis pemula . Dalam prosesnya penulis pemula harus berjuang melawan semua hambatan yang datang baik dari diri sendiri mapun dari lingkungan sekitar. Sebenarnya, tantangan menulis terbesar itu ada pada diri kita sendiri. Yaitu mood dan kemauan alias niat. Oleh karena itu untuk mengubah ekspektasi menjadi prestasi kita harus berubah. Ada 2 hal penting yang harus kita ubah, yaitu:

1.      Mindset

·        Mindset adalah cara pikir tentang sesuatu yang dapat mempengaruhi sikap dan tindakan kita.

2.      Passion

·        Passion adalah sesuatu yang membuat kita tidak pernah merasa bosan

 Dalam mewujudkan ekspektasi dalam menulis adalah berjuang membangun tekad  dan keyakinan yang kuat untuk mencapai realitas. Terkadang  juga harus nekat mengambil keputusan yang jika dipikir dengan akal sehat pencapaiannya sangat mustahil. Untuk itulah harus selalu berusaha konsisten terhadap ekspektasi yang susah payah di bangun. Pantang mundur jika kaki sudah melangkah.

Saat akan mewujudkan ekspektasi kadang berbagai pemikiran negatif menghantui, tapi dengan adanya  kenekatan, dibarengi niat, tekad, serta konsistensi yang kuat niscaya  ekspektasi akan  berubah menjadi sebuah prestasi.  Dari pengalaman narasumber  ada  beberapa hal  penting yang perlu di lakukan dalam menulis:

1.      Menulis  apa yang ingin kita tulis.

2.      Menulis apa adanya, tanpa beban, dan tekanan.

3.      Menjadikan menulis sebagai suatu kebutuhan

4.      Menulis hingga tuntas, jangan memikirkan editing.

5.      Menulis jangan terlalu lama.

6.      Jangan memikirkan baik buruknya tulisan kita, karna yang akan menilai adalah pembaca

Kendala awal yang biasa timbul dalam menulis :

1.      Bingung mencari ide. Tidak tahu apa yang akan kita tulis.

Ø  Untuk mengatasinya, marilah kita mulai menuliskan hal-hal kecil yang ada di sekitar kita. Misalnya  tentang hobi memasak, kegiatan sehari-hari, atau tingkah lucu anak-anak kita.

2.      Tuliskan apa saja yang terlintas dalam pikiran. Tidak perlu kita memikirkan tata bahasa.

Cara merangkai kata-kata menjadi sebuah paragraf menarik :

1.      Menggunakan kata apa saja yang terlintas dalam pikiran  

2.      Kata-kata yang digunakan tidak harus kata-kata rumit.

3.      Gunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh orang lain.

Proses kreatif yang  bisa menghasilkan sebuah buku dalam seminggu, menurut narasumber adalah sebagai berikut :

1.      Banyak kegiatan membaca.

Menulis dan membaca ibarat dua sisi mata uang yang harus dimiliki oleh seorang penulis. Menulis tanpa pernah membaca akan pincang. Artinya tulisan kita kurang menarik.

2.      Mencari dan menentukan judul dan kerangka tulisan.

3.      Berburu referensi sambil menyusun paragraf demi paragraf.

4.      Tuntaskan semua bab

5.      Proses terakhir  adalah sesi editing.

Cara  mempublikasikan buku yang sudah di cetak, antara lain sbb:

1.      Menawarkan door to door

2.      Lewat jejaring

a.      Menawarkan door to door

b.      Posting melalui WA

c.       Instagram

d.      Face Book,

e.      Youtube, dll.

3.      Buat flyer + kata-kata menarik dan foto ekslusif, seperti orang jualan gitu.

4.      Harus jujur dan tidak ada kebohongan publik dalam iklan buku kita

Cara merangsang potensi diri antara lain dengan menyelaraskan Mindset (pola pikir) dan Passion. Saat keduanya seiring sejalan, dengan sendirinya kita akan happy enjoy dalam menulis. Mulai dengan melihat apa saja yang ada di depan kita, lalu cobalah untuk mendeskripsikannya. Saat jemari kita mulai menulis, maka ide lain akan datang dengan sendirinya. Kuncinya adalah percaya diri. Setiap kita memiliki potensi, dan potensi kita perlu di asah agar menjadi kompetensi. 

Kiat-kiat  sukses supaya bisa menghasilkan tulisan yang  menginspirasi :

1.      Mengubah mindset

2.      Punya passion

3.      Bangun tekad

4.      Kuatkan niat

5.      Karus konsisten menulis

6.      Banyak membaca.

7.      Sering-sering blog walking

Di akhir pertemuan pada malam hari ini narasumber memberikan kesimpulannya sbb :

“Menulis merupakan suatu tantangan antara harapan dan kenyataan. Ekspektasi dalam menulis harus terus kita perjuangkan dengan niat, tekad, nekad dan konsisten. Realitas berupa prestasi adalah buah dari perjuangan. Maka berjuanglah menuntaskan karyamu, agar jejak yang ditinggal bermanfaat bagi generasi setelah kita

 

Salam Literasi …

Salam Guru Hebat Indonesia…


2 komentar:

  1. Terimakasih banyak atas tulisannya yg super sekali

    BalasHapus
  2. Terima kasih berkat Om Jay yang dengan suka rela selalu memberikan semangat pada kami semua peserta pelatihan gelombang 16. Dan kami selalu berdoa semoga Om Jay cepat sembuh. Amin

    BalasHapus

WORKSHOP PENINGKATAN MUTU GURU

  Hari/tanggal      : Selasa, 9 September 2021 Narasumber     : Bapak Susanto, S.Pd (Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi PGRI Kab.Musi Raw...