RESUME BELAJAR MENULIS : BAGIAN 14
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan karunia-Nya, saya masih bisa stay
pada kegiatan belajar menulis bersama Om
Jay sampai ke pertemuan 14 ini. Tak
mudah bagi saya sampai tahap ini, yang
mana saya telah di sibukkan dengan berbagai kegiatan di 3 sekolah tempat saya
mengajar dan juga kesibukan sebagai ibu rumah tangga serta insan bermasyarakat. Kebetulan saya mengajar
di3 sekolah yang berbeda. Di SD sebagai
sekolah induk pada pagi hari dan di SMP PGRI serta MTs Swasta di siang harinya sebagai sekolah
non induk .
Sebagai manusia biasa, kadang merasakan lelah
yang luar biasa. Tapi kesibukan saya tersebut tidak menyurutkan semangat saya
untuk terus mengikuti pelatihan belajar menulis bersama Om Jay. Hal ini di karenakan
saya telah merasakan manfaatnya , diantaranya bisa menambah ilmu dan juga
saudara serta lebih mengenal orang-orang besar di dunia penerbitan buku.
Seperti malam hari ini pelatihan akan
di isi oleh narasumber yang telah berkecimpung di dunia penerbitan selama 20
tahun. Beliau adalah bapak Edi S. Mulyanta
, yang memegang bagian Operasional Penerbitan ANDI Offset. Beliau lahir
di Yogjakarta pada 24 Mei 1969. Salah satu hobinya memang menulis, walaupun ada
hobi lain, yakni membaca, olah raga dan musik. Beliau menyelesaikan pendidikan
Sarjana di Jurusan Geografi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 1994, kemudian
melanjutkan ke jenjang magister di Magister Teknologi Informasi Fakultas
Elektro UGM Yogyakarta 2006 Tak sedikit buku yang telah beliau terbitkan
diantaranya adalah buku “Lebih Kreatif
dengan Adobe Photoshop CS4 2008”
Pada kesempatan kali ini beliau akan
membagi pengalamannya selama 20 tahun berkarier di dunia penebitan buku. Bekerja pada divisi opersional penerbitan
beliau mempunyai tugas sebagai berikut :
1.
Mengamati trend konten buku yang
tersebar di pasar
2.
Memberikan resume tema apa yang sedang
menarik pasar pada saat itu.
3.
Memetakan pesaing dan target penulis yang menjadi sasaran
4.
Mencari prospek penulis yang mempunyai
kemampuan seperti trend yang sedang kita pelajari.
Menurut bapak Edi S.Mulyanta, kadang calon penulis justru mempunyai insting yang
lebih tajam dari penerbit, sehingga sering terjadi penerbit tertinggal informasi
dibandingkan dengan penulis. Hal inilah yang menarik, karena penerbit belajar
dari data-data histori pemasaran sedangkan penulis terkadang telah melangkah
lebih jauh dengan prediksi yang mungkin telah dipelajari sebelumnya. Penulis
menguasai konten, sedangkan penerbit menguasai data pemasaran. Langkah yang
dilakukan adalah melakukan link and match antara data history dan data trend ke
depan. Inilah pentingnya komunikasi yang
harus dijalani antara calon penulis dengan calon penerbitnya, karena keduanya
terkadang dalam cara pandang yang berlainan. Penulis lebih ke konten yang
dikuasai, sedangkan penerbit lebih banyak bobot pemasarannya.
Kunci keberhasilan
untuk dapat masuk ke dunia penerbitan menurut Bapak Edi S.Mulyanta:
1. Penulis memerlukan media untuk
menyampaikan maksud dan tujuannya menerbitkan buku.
2.
Penulis harus bisa memperhitungkan masalah pasar yang ada
3.
Penulis memahami idealisme yang dipegang oleh penerbit.
Berikut ini
merupakan komunitas /organisasi penerbit yang diakui oleh pemerintah (Penerbit ini yang
secara hukum diperbolehkan mengeluarkan ISBN di bawah Perpustakaan Nasional) :
1. IKAPI (ikatan penerbit indonesia)
Ø IKAPI
pemainnya adalah penerbit dan percetakan murni mencari keuntungan
Ø IKAPI
lebih mudah bergerak di pasar, karena genre terbitannya sangat luas dan mudah
diterima berbagai kalayak
Ø Segmentasi
anggota IKAPI terjadi secara alamiah, hal ini diperlukan oleh calon penulis
untuk dapat memutuskan ke mana calon tulisannya dapat dilabuhkan ke penerbit
mayor atau minor.
2. APTI (asosiasi penerbit perguruan
tinggi).
Ø Lebih
mementingkan kualitas terbitan yang sesuai dengan keilmuan kampus lembaga
pendidikan tinggi.
Ø Target
market APTI yaitu untuk lembaga pendidikan tinggi yang menekankan pada Tridarma
Perguruan tinggi.
Tips untuk memilih
penerbit yang akan kita pilih untuk menerbitkan tulisan kita yaitu :
Ø Melihat
penerbitnya mayor atau minor
Ø Melihat
histori hasil terbitan masing-masing
penerbit
Ø Apabila tulisannya merupakan tulisan Fiksi maka memilih penerbit yang memang kuat di pasar buku Fiksi,
Ø Apabila
tulisannya merupakan tulisan Non Fiksi
maka memilih penerbit yang memang kuat
di pasar buku Non Fiksi,
Langkah
mudah untuk pengenalan awal penawaran tulisan :
Ø Membuat
semacam proposal penawaran penerbitan buku terlebih dahulu.
Ø Proposal
dkirimkan ke e-mail penerbit - penerbit yang menjadi sasaran kita, Isi Proposal ini adalah meliputi:
1.
Judul Utama
2.
Sub judul jika diperlukan
Sub judul ini memberikan penciri tersendiri untuk
mempermudah pencarian tema. Biasanya judul utama dapat sama dengan judul-judul
yang ditulis oleh penulis lain, sub judul ini sebagai ciri khas dari tulisan
bapak ibu sekalian.
3.
Outline
Lengkap dalam bentuk Bab-bab dan sub bab yang jelas
hirarkinya.
4.
Target pasar sasaran tulisan kita,
Misalnya buku ini untuk Guru, Murid, atau Orang
tua, atau tulisan umum semua lapisan masyarakat
5.
Menulis Curicullum Vitae kita dalam
bentuk narasi
Ini sangat
penting untuk melihat kepakaran penulis di bidang apa, atau menonjol di bdang apa.
Hal ini digunakan pada bagian pemasaran untuk melihat besarnya potensi calon
pembaca penulis tersebut.
6.
Menyertakan satu bab sampel.
Satu bab
sampel ini akan ditelaah oleh bagian editorial, untuk melihat gaya penyampaian
kita. Untuk melihat pemilihan kata (diksi) kalimat yang kita pilih, serta gaya
penyampaiannya.
Untuk tema-tema tertentu gaya penyampaian
ini sangat diperlukan, untuk dapat menggaet pembaca. Setiap pembaca mempunyai
kecenderungan menyukai gaya tertentu dari penulisnya. Misalnya penulis
menggunakan kalimat-kalimat aktif akan lebih banyak disukai oleh pembacanya
dibanding dengan kalimat-kalimat pasif.
Tahap yang penting selanjutnya adalah
tahapan check plagiasi, yang dilakukan oleh editor bahasa. Tahap ini akan
meneliti seberapa besar penulis melakukan plagiasi terhadap tulisan lain. Cek
plagiasi bisa dilakukan menggunakan aplikasi dan secara manual oleh
editor-editor yang berpengalaman. Hasil dari cek plagiasi berupa laporan
derajat plagiasi, yang sebenarnya secara detail dilakukan saat telah
diterimanya naskah untuk diterbitkan. Jika terjadi plagiasi di batas ambang
yang telah ditentukan, naskah akan dikembalikan untuk direvisi. Plagiasi ini
meliputi teks dan gambar yang disadur tanpa memberikan sumber yang jelas.
Sebaiknya jika menulis naskah, selalu cantumkan sumbernya untuk naskah non
fiksi. Sedangkan naskah fiksi, tidak diperlukan sumbernya.
Di akhir pertemuan narasumber memberi
pesan bahwa :
“Jangan
sia-siakan kesempatan anda untuk dikenal oleh calon pembaca yang menunggu tulisan-tulisan
mencerahkan yang akan hadir setiap masa “
Salam
Literasi…
Salam
Guru Hebat Indonesia…
Mantap sekali. Semangat terus ya
BalasHapusMakasih ibu....
HapusSaya terinpirasi dari gaya menulisnya..selamat sukses
BalasHapusTerimakasih pak...tulisan bapak juga sangat menginspirasi lho..
HapusTulisan yang mantap, rajin sekali Bu Ning. Salam kenal dari saya
BalasHapusTerimakasih bu, salam kenal juga Bu budi
HapusAppreciated ...
BalasHapusThank you Mr.
HapusOke, Bu, tetap semangat menulis dan berbagi ya!
BalasHapusSemanagat bu berkarya di twngah kesibukkan itulah yg luar bisa kata bu Nora..
BalasHapusResume dah bagus bu, tetap semangat
BalasHapus