Senin, 02 November 2020

MENULIS BUKU YANG DI TERIMA PENERBIT

 


RESUME BELAJAR MENULIS l BAGIAN 13


“ Menulis merupakan kegiatan menuangkan ide ataupun gagasan denganmemakai bahasa tuli sebagai media utama penyampainya “ (Henry Guntur Tarigan)

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai dengan baik oleh setiap orang, terutama bagi civitas akademik. Para civitas akademik adalah kaum intelektual yang harus mampu mengembangkan ilmu  pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks) demi memajukan bangsa. Segala untuk pengembangan ipteks yang dihasilkan tidak akan ada artinya apabila tidak didokumentasikan dalam bentuk tulisan. Sehebat apapun maha karya yang dihasilkan seseorang, bila tidak didokumentasikan dalam bentuk tulisan, hanya akan menjadi cerita lisan sesaat yang akan segara terlupakan pada masa-masa berikutnya. Oleh sebab itulah, tulisan menjadi hal yang sangan penting untuk di bukukan.

Pada kenyataannya, banyak orang bingung atau bahkan sama sekali tidak tahu bagaimana cara membuat tulisan kita menjadi sebuah buku. Contohnya seperti saya sebagai penulis pemula. Kenyataan buruk ini dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satu penyebabnya adalah ketidaktahuan tentang seluk-beluk menerbitkan buku. Tapi kebingungan saya sebagai penulis pemula untuk menerbitkan buku pada malam hari ini   telah menemukan jalan pulangnya, karena pada pelatihan kali ini  Om Jay  menghadirkan narasumber  seorang tokoh besar dalam dunia penerbitan buku. Yang akan membuka mata saya dalam perseluk-belukan penerbitan buku.

Bapak Joko Irawan Mumpuni, Direktur Penerbitan, Penerbit ANDI Yogyakarta. Penerbit ini belakangan sudah begitu akrab di telinga saya. Sejak mengikuti pelatihan menulis bersama Om Jay . Selain berkiprah di dunia penerbitan buku. Penerbit ANDI juga mempunyai program Televisi ANDI Academy , sebagai Direktur adalah Bapak Joko sendiri. Selain mengurus penerbit ANDI. beliau juga menjabat sebagai Ketua IKAPI ( Ikatan Penerbit Indonesia ) Daerah Istimewa Yogyakarta, Penulis Buku  Bersertifikat BNSP, Asesor BNSP.

Bapak Joko akan berbagi kasih dengan kami, berbagi kasih dengan ilmu tentang menerbitkan buku yang selama ini kami tunggu-tunggu.  Pelatihan kali ini mengangkat tema “ Menulis Buku Yang Diterima Penerbit”.

          Pada awal pembelajaran pak Joko mengatakan berbagai jenis buku dapat kita temui beredar dipasaran. Memahami betul jenis buku dipasaran suatu hal penting yang mesti dilakukan seorang penulis. Dengan faham mengenai buku yang beredar dipasaran akan mempermudah kita untuk memilih fokus menulis buku jenis apa yang mau kita tulis sejak awal. Buku yang beredar di seluruh dunia  di ilustrasikan seperti sirip ikan. Dimana buku yang beredar di bagi menjadi dua kelompok besar yaitu buku teks dan non teks.

Ø  Buku teks itu adalah buku yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar. Dimulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD ) sampai dengan perguruan tinggi.

Buku teks di bagi menjadi 2 yaitu :

1.   Buku teks pelajaran , yaitu buku yang dipakai oleh sekolah dari tingkat SD sampai dengan SMA

2. Buku teks perguruan tinggi, yaitu buku yang dipergunakan di perguruan tinggi. Buku diperguruan tinggi lebih banyak memilki jenis. Hal ini dikarenakan jumlah fakultas dan jumlah Jurusan untuk perguruan tinggi sangat banyak sekali.Buku di perguruan tinggi secara garis besar dibedakan menjadi buku eksakta dan non eksakta

Ø  Buku non teks, yaitu buku yang tidak selalu digunakan dalam pembelajaran. Buku non teks secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok besar.

1.   Buku fiksi, contohnya novel , kumpulan cerpen, kumpulan puisi.

2.   Buku non fiksi, contohnya buku anak, buku umum.


        Berdasarkan penjelasan Bapak Joko dalam menulis buku boleh di tulis secara perorangan/ sendiri maupun kelompok.  Demikian ini merupakan jenis buku berdasarkan jumlah penulisnya :

1.   Satu judul buku ditulis satu orang penulis.

2. Satu Judul buku ditulis lebih dari satu penulis, boleh 2, boleh 3 dan seterusnya.

3.   Buku yang diterbitkan kerjasama dengan banyak lembaga.

4.   Buku yang diterbitkan kerjasama dengan kampus. Buku ini biasanya ditulis seorang Dosen. Dan kerjasama dengan penerbit.

5.  Satu buku ditulis oleh banyak  penulis. Biasanya dilakukan Kampus dan penulisnya masing-masing memiliki tugas mengerjakan satu bab satu penulis. Dan seorang editor konten  bertugas membuat batang tubuh dari buku tersebut.


       Ada beberapa level atau tingkatan seorang penulis. Dari beberapa level yang ada. Biasanya seseorang yang sudah mengikuti pelatihan menulis. Biasanya sudah berada pada level tertinggi yaitu penulis yang akan selalu mengatakan “ Saya akan menulis apa?”

Level terendah seseorang jika ditanya kemampuan menulis akan menjawab “Saya tidak ingin menulis”. Level terendah ini sudah pasti tidak dimiliki peserta pelatihan menulis ini. Berikut ini adalah bagan level-level penulis.



    Seorang penulis menjadi salah satu pekerjaan yang paling mulia. Karena bisa menyelamatkan pendapatan banyak orang. Yang nantinya akan menjadi amal di akhirat kelak. Tanpa disadari oleh seorang penulis. Semakin banyak buku yang diterbitkan, perputaran roda perekonomian akan berjalan. Dan banyak pihak yang dilibatkan. Hal ini menyebabkan banyak orang mendapatkan pekerjaan, banyak orang mendapatkan gaji tetap dan banyak orang bisa menghidupi keluarganya. Motivasi ini kiranya dijadikan cambuk bagi  penulis pemula seperti saya untuk secepatnya menerbitkan buku. Dan berusaha tulisan-tulisan yang dibuat bisa diterbitkan penerbit mayor.

Berbagai kendala dihadapi dalam industri penerbitan buku. Hal yang paling mendasar, yang menjadi kendala di negara kita  dalam hal penerbitan buku biasanya dipengaruhi oleh kebudayaan yang salah sejak dahulu.Sebagai contoh kecil, kita jauh lebih senang menggunakan waktu luang untuk nonton TV dari pada membaca. Tiga hal berikut yang harus diperbaiki untuk mengatasi problematika Industri Penerbitan buku yaitu:

1.   Tingkat baca Rendah

Negara kita termasuk negara yang memiliki tingkat minat baca rendah di dunia. Bahkan di Asia Tenggara saja kita jauh tertinggal dari Singapura dan Vietnam. Rendahnya konsumsi baca buku di Indonesia di pengaruhi oleh budaya kita. Budaya literasi yang  kurang. Orang lebih suka ngobrol dan menonton TV daripada menulis.

2.   Minat Tulis

Minat tulis di negara kita sangat rendah sekali. Hal ini disebabkan karena minat bicaranya (ngerumpi) banyak di banding minat tulis.

3.   Apresiasi Hak Cipta

Menghargai karya orang lain. Hal ini sangat memprihatikan, munculnya gerakan plagiat, sering merusak dan mengurangi semangat berkarya di negara kita.


    Untuk menerbitkan buku,
  setelah selesai menyelesaikan tulisan, sebaiknya naskah  dikirimkan ke penerbit. Penerbit akan mempelajari naskah yang dikirim oleh penulis. Jika naskah diterima, pihak penerbit akan menerbitkan buku. Naskah yang kita kirimkan, akan melewati proses panjang. Dimulai dari pengeditan, pembuatan  cover dan lain sebagainya. Semuanya ini ditangani oleh penerbit melalui editor masing-masing penerbit.

👉Cara memilih penerbit yang baik

1.   Pilih penerbit yang memiliki visi dan misi yang jelas

Memilih penerbit yang memiliki komitmen dibidang pendidikan. Jika sudah berkomitmen di bidang pendidikan maka penerbit tersebut adalah penerbit yang baik.

2.   Pilih penerbit yang jaringan pemasaran yang luas

Memilih penerbit yang memiliki jaringan pemasaran sampai ke seluruh Indonesia. Sangat menguntungkan penulis artinya buku kita akan bermanfaat sangat luas tidak hanya dalam satu provinsi saja

3.   Pilih penerbit yang berpengalaman

Dengan berpengalamannya penerbit. Maka naskah buku yang kita cetak menjadi buku akan memiliki kualitas yang baik.

4.   Pilih penerbitan yang memiliki percetakan sendiri

Memungkinkan naskah kita tidak di plagiat oleh orang lain. karena dicetak sendiri oleh penerbit.

5.   Pilih penerbit yang jujur dalam pembayaran royalty

Kita tidak bisa mengetahui berapa yang kita perjanjikan dan berapa yang diterbitkan maka supaya kita tidak dirugikan baiknya kita cari penerbit yang jujur dalam hal ini.


👉Penerbit memiliki kriteria dalam menerbitkan buku. Ada empat hal yang dinilai dari naskah sebuah buku. Yaitu :

1.   Editorial bobot penilaian 10%

2.   Peluang potensi pasar bobot penilain 50-100%

3.   Keilmuan bobot nilai 20%

4.   Reputasi penulis bobot nilai 10-100%

👉Kriteria naskah yang diterima penerbit :

1.   Tema Populer penulis populer.

        Contohnya penulis biografi orang-orang terkenal.

2.   Tema Populer penulis tidak popular

Naskah yang din terima jika tema sangat populer. Dan memiliki nilai jual maka penerbit akan dengan senang hati menerbitkan naskah kita. Walaupun kita bukan penulis terkenal.

👉Beberapa hal yang akan kita dapatkan jika buku kita di terbitkan  :

1.   Kepuasan

Dengan diterbitkannya buku kita. Hal ini akan menjadi kepuasaan tersendiri bagi kita.

2.   Reputasi

Dengan diterbitkannya buku kita. Hal ini akan menjadi Reputasi kita semakin meningkat dan membuat kita semakin terkenal. Maka kita akan sering di ajak untuk mengisi acara-acara pelatihan untuk menjadi pembicara. Dan ini akan memperoleh banyak hal.

 3.   Karir

Buku yang kita terbitkan. Akan memiliki nilai tambah. Atau menambah poin angka kredit bagi guru PNS. Secara otomatis pangkat akan naik dan meningkatkan jengjang karir kita.

4.   Uang

Jika buku kita sudah diterbitkan makan uang akan mengalir dengan sendirinya. Sebagai royalti dari penerbit yang akan didapatkan seorang penulis. Jika buku laris maka uang yang kita terima akan semakin banyak.

Di penghujung pertemuan dapat kita simpulkan bahwa,

1.   Pintu telah terbuka lebar bagi para penulis untuk menerbitkan buku, berbagai kemudahan telah di berikan oleh penerbit dalam proses penerbitan buku.

2.   Budaya minat baca akan mewujudkan mimpi-mimpi penulis menjadi penulis yang handal dan terus menerbitkan buku.

 

“Buku  merupakan suatu hasil karya yang ditulis atau dicetak dengan halaman – halaman yang di jilid pada satu sisi ataupun hasil karya yang di tujukan untuk penerbitan.”( Oxford Dictionary)

 

Salam Literasi

Salam Guru Hebat Indonesia

 

 

 

7 komentar:

  1. Resume lengkap, tampilan menarik. semangat menulis Bu Ning....

    BalasHapus
  2. Ijin bertanya, teknis penulisan di atas ngetik di word terus copas ke blog bukan bu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hiya pak saya ngetik dulu di word. Ada yg salahkah?? Mohon koreksinya pak

      Hapus
  3. Sama sy juga ngetik di word makanya urusan numbering atau bullet kadang acak2n tapi it's ok nnati sambil diedit lagi pas mau dikumpulkan jd buku, salam semangat...

    BalasHapus
  4. REsume bagus, lengkap , tampilan blog menarik

    BalasHapus

WORKSHOP PENINGKATAN MUTU GURU

  Hari/tanggal      : Selasa, 9 September 2021 Narasumber     : Bapak Susanto, S.Pd (Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi PGRI Kab.Musi Raw...