RESUME BELAJAR MENULIS l BAGIAN 13
“ Menulis merupakan kegiatan menuangkan ide ataupun gagasan denganmemakai bahasa tuli sebagai media utama penyampainya “ (Henry Guntur Tarigan)
Menulis
merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai dengan baik
oleh setiap orang, terutama bagi civitas akademik. Para civitas akademik adalah
kaum intelektual yang harus mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks)
demi memajukan bangsa. Segala untuk pengembangan ipteks yang dihasilkan tidak
akan ada artinya apabila tidak didokumentasikan dalam bentuk tulisan. Sehebat
apapun maha karya yang dihasilkan seseorang, bila tidak didokumentasikan dalam
bentuk tulisan, hanya akan menjadi cerita lisan sesaat yang akan segara
terlupakan pada masa-masa berikutnya. Oleh sebab itulah, tulisan menjadi hal
yang sangan penting untuk di bukukan.
Pada
kenyataannya, banyak orang bingung atau bahkan sama sekali tidak tahu bagaimana
cara membuat tulisan kita menjadi sebuah buku. Contohnya seperti saya sebagai
penulis pemula. Kenyataan buruk ini dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah
satu penyebabnya adalah ketidaktahuan tentang seluk-beluk menerbitkan buku. Tapi
kebingungan saya sebagai penulis pemula untuk menerbitkan buku pada malam hari
ini telah menemukan jalan pulangnya, karena pada
pelatihan kali ini Om Jay menghadirkan narasumber seorang tokoh besar dalam dunia penerbitan
buku. Yang akan membuka mata saya dalam perseluk-belukan penerbitan buku.
Bapak
Joko Irawan Mumpuni, Direktur Penerbitan, Penerbit ANDI Yogyakarta. Penerbit
ini belakangan sudah begitu akrab di telinga saya. Sejak mengikuti pelatihan menulis
bersama Om Jay . Selain berkiprah di dunia penerbitan buku. Penerbit ANDI juga
mempunyai program Televisi ANDI Academy , sebagai Direktur adalah Bapak Joko
sendiri. Selain mengurus penerbit ANDI. beliau juga menjabat sebagai Ketua
IKAPI ( Ikatan Penerbit Indonesia ) Daerah Istimewa Yogyakarta, Penulis Buku Bersertifikat BNSP, Asesor BNSP.
Bapak
Joko akan berbagi kasih dengan kami, berbagi kasih dengan ilmu tentang menerbitkan
buku yang selama ini kami tunggu-tunggu. Pelatihan kali ini mengangkat tema “ Menulis Buku Yang Diterima Penerbit”.
Pada
awal pembelajaran pak Joko mengatakan berbagai jenis buku dapat kita temui
beredar dipasaran. Memahami betul jenis buku dipasaran suatu hal penting yang
mesti dilakukan seorang penulis. Dengan faham mengenai buku yang beredar dipasaran
akan mempermudah kita untuk memilih fokus menulis buku jenis apa yang mau kita
tulis sejak awal. Buku yang beredar di seluruh dunia di ilustrasikan seperti sirip ikan. Dimana
buku yang beredar di bagi menjadi dua kelompok besar yaitu buku teks dan non teks.
Ø Buku teks
itu adalah buku yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar. Dimulai dari
tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD ) sampai dengan perguruan tinggi.
Buku
teks di bagi menjadi 2 yaitu :
1.
Buku teks pelajaran , yaitu buku yang
dipakai oleh sekolah dari tingkat SD sampai dengan SMA
2. Buku teks perguruan tinggi, yaitu buku
yang dipergunakan di perguruan tinggi. Buku diperguruan tinggi lebih banyak
memilki jenis. Hal ini dikarenakan jumlah fakultas dan jumlah Jurusan untuk
perguruan tinggi sangat banyak sekali.Buku di perguruan tinggi secara garis
besar dibedakan menjadi buku eksakta dan non eksakta
Ø Buku non teks,
yaitu buku yang tidak selalu digunakan dalam pembelajaran. Buku non teks secara
garis besar dibagi menjadi dua kelompok besar.
1.
Buku fiksi, contohnya novel , kumpulan
cerpen, kumpulan puisi.
2.
Buku non fiksi, contohnya buku anak,
buku umum.
Berdasarkan penjelasan Bapak Joko dalam menulis buku boleh di tulis secara perorangan/ sendiri maupun kelompok. Demikian ini merupakan jenis buku berdasarkan jumlah penulisnya :
1.
Satu judul buku ditulis satu orang
penulis.
2. Satu Judul buku ditulis lebih dari
satu penulis, boleh 2, boleh 3 dan seterusnya.
3.
Buku yang diterbitkan kerjasama dengan
banyak lembaga.
4.
Buku yang diterbitkan kerjasama dengan
kampus. Buku ini biasanya ditulis seorang Dosen. Dan kerjasama dengan penerbit.
5. Satu buku ditulis oleh banyak penulis. Biasanya dilakukan Kampus dan
penulisnya masing-masing memiliki tugas mengerjakan satu bab satu penulis. Dan
seorang editor konten bertugas membuat
batang tubuh dari buku tersebut.
Ada beberapa level atau tingkatan seorang penulis. Dari beberapa level yang ada. Biasanya seseorang yang sudah mengikuti pelatihan menulis. Biasanya sudah berada pada level tertinggi yaitu penulis yang akan selalu mengatakan “ Saya akan menulis apa?”
Level terendah seseorang jika ditanya kemampuan menulis akan
menjawab “Saya tidak ingin menulis”. Level terendah ini sudah pasti
tidak dimiliki peserta pelatihan menulis ini. Berikut ini adalah bagan
level-level penulis.
Seorang
penulis menjadi salah satu pekerjaan yang paling mulia. Karena bisa
menyelamatkan pendapatan banyak orang. Yang nantinya akan menjadi amal di
akhirat kelak. Tanpa disadari oleh seorang penulis. Semakin banyak buku yang
diterbitkan, perputaran roda perekonomian akan berjalan. Dan banyak pihak yang
dilibatkan. Hal ini menyebabkan banyak orang mendapatkan pekerjaan, banyak
orang mendapatkan gaji tetap dan banyak orang bisa menghidupi keluarganya. Motivasi
ini kiranya dijadikan cambuk bagi penulis
pemula seperti saya untuk secepatnya menerbitkan buku. Dan berusaha
tulisan-tulisan yang dibuat bisa diterbitkan penerbit mayor.
Berbagai
kendala dihadapi dalam industri penerbitan buku. Hal yang paling mendasar, yang
menjadi kendala di negara kita dalam hal
penerbitan buku biasanya dipengaruhi oleh kebudayaan yang salah sejak
dahulu.Sebagai contoh kecil, kita jauh lebih senang menggunakan waktu luang
untuk nonton TV dari pada membaca. Tiga hal berikut yang harus diperbaiki untuk
mengatasi problematika Industri Penerbitan buku yaitu:
1. Tingkat baca Rendah
Negara
kita termasuk negara yang memiliki tingkat minat baca rendah di dunia. Bahkan
di Asia Tenggara saja kita jauh tertinggal dari Singapura dan Vietnam. Rendahnya
konsumsi baca buku di Indonesia di pengaruhi oleh budaya kita. Budaya literasi
yang kurang. Orang lebih suka ngobrol
dan menonton TV daripada menulis.
2. Minat Tulis
Minat
tulis di negara kita sangat rendah sekali. Hal ini disebabkan karena minat
bicaranya (ngerumpi) banyak di banding minat tulis.
3. Apresiasi Hak Cipta
Menghargai
karya orang lain. Hal ini sangat memprihatikan, munculnya gerakan plagiat,
sering merusak dan mengurangi semangat berkarya di negara kita.
👉Cara memilih penerbit yang baik
1. Pilih penerbit yang memiliki visi
dan misi yang jelas
Memilih
penerbit yang memiliki komitmen dibidang pendidikan. Jika sudah berkomitmen di
bidang pendidikan maka penerbit tersebut adalah penerbit yang baik.
2. Pilih penerbit yang jaringan
pemasaran yang luas
Memilih
penerbit yang memiliki jaringan pemasaran sampai ke seluruh Indonesia. Sangat
menguntungkan penulis artinya buku kita akan bermanfaat sangat luas tidak hanya
dalam satu provinsi saja
3. Pilih penerbit yang berpengalaman
Dengan
berpengalamannya penerbit. Maka naskah buku yang kita cetak menjadi buku akan
memiliki kualitas yang baik.
4. Pilih penerbitan yang memiliki
percetakan sendiri
Memungkinkan
naskah kita tidak di plagiat oleh orang lain. karena dicetak sendiri oleh
penerbit.
5. Pilih penerbit yang jujur dalam
pembayaran royalty
Kita
tidak bisa mengetahui berapa yang kita perjanjikan dan berapa yang diterbitkan
maka supaya kita tidak dirugikan baiknya kita cari penerbit yang jujur dalam
hal ini.
1.
Editorial bobot penilaian 10%
2.
Peluang potensi pasar bobot penilain
50-100%
3.
Keilmuan bobot nilai 20%
4.
Reputasi penulis bobot nilai 10-100%
👉Kriteria naskah yang diterima
penerbit :
1.
Tema Populer penulis populer.
Contohnya penulis biografi orang-orang terkenal.
2.
Tema Populer penulis tidak popular
Naskah yang din terima jika tema
sangat populer. Dan memiliki nilai jual maka penerbit akan dengan senang hati
menerbitkan naskah kita. Walaupun kita bukan penulis terkenal.
👉Beberapa hal yang akan kita
dapatkan jika buku kita di terbitkan :
1. Kepuasan
Dengan diterbitkannya
buku kita. Hal ini akan menjadi kepuasaan tersendiri bagi kita.
2. Reputasi
Dengan diterbitkannya
buku kita. Hal ini akan menjadi Reputasi kita semakin meningkat dan membuat
kita semakin terkenal. Maka kita akan sering di ajak untuk mengisi acara-acara
pelatihan untuk menjadi pembicara. Dan ini akan memperoleh banyak hal.
Buku yang kita
terbitkan. Akan memiliki nilai tambah. Atau menambah poin angka kredit bagi
guru PNS. Secara otomatis pangkat akan naik dan meningkatkan jengjang karir
kita.
4. Uang
Jika buku kita sudah diterbitkan
makan uang akan mengalir dengan sendirinya. Sebagai royalti dari penerbit yang
akan didapatkan seorang penulis. Jika buku laris maka uang yang kita terima
akan semakin banyak.
Di
penghujung pertemuan dapat kita simpulkan bahwa,
1. Pintu
telah terbuka lebar bagi para penulis untuk menerbitkan buku, berbagai
kemudahan telah di berikan oleh penerbit dalam proses penerbitan buku.
2. Budaya
minat baca akan mewujudkan mimpi-mimpi penulis menjadi penulis yang handal dan
terus menerbitkan buku.
“Buku merupakan suatu hasil karya yang ditulis atau
dicetak dengan halaman – halaman yang di jilid pada satu sisi ataupun hasil
karya yang di tujukan untuk penerbitan.”( Oxford Dictionary)
Salam
Literasi
Salam
Guru Hebat Indonesia
Resume lengkap, tampilan menarik. semangat menulis Bu Ning....
BalasHapusMakasih Bu...msh banyak kurangny
HapusIjin bertanya, teknis penulisan di atas ngetik di word terus copas ke blog bukan bu?
BalasHapusHiya pak saya ngetik dulu di word. Ada yg salahkah?? Mohon koreksinya pak
HapusSama sy juga ngetik di word makanya urusan numbering atau bullet kadang acak2n tapi it's ok nnati sambil diedit lagi pas mau dikumpulkan jd buku, salam semangat...
BalasHapusGood job bu ning
BalasHapusREsume bagus, lengkap , tampilan blog menarik
BalasHapus