BELAJAR MENULIS : BAGIAN 2

 

Rabu, 7 Oktober 2020

Resume ke-2  Belajar Menulis

Narasumber    : Mukminin, Spd.Mpd

Moderator       : Sri Sugiastuti, M.Pd

 

Tekad Pantang Menyerah Membawa Berkah

( Kisah Inspiratif Cak Inin Menjadi Penulis Handal )

 

        Di awal pertemuan ke -2 di kelas menulis, beliau berkata “ Tak kenal maka tak sayang”
Cak Inin nama tenarnya,  dari namanya  saya sudah menduga pasti beliau yang punya Surabaya he….he……(habisnya panggilannya CAK sih ) . Mukminin, S.Pd.M.Pd   , seorang pria kelahiran Jombang, 6 Juli 1965  merupakan PNS yang mengajar pada SMP Negeri 1 Kedungpring Lamongan sejak tahun 1989 sampai sekarang. Dari namanya  tersirat makna yang dalam , sebuah nama yang cukup religius menurut saya pribadi.  Tak sampai di situ, saya mulai memandang fotonya. Hmmmm…..memang sudah tidak muda lagi (maaf lho Cak.…bukan berarti bilang tua lho…). Tapi jangan salah….tua-tua si kelapa, makin tua banyak santennya ( Hiya khan...???.betul khan...???) Sejenak saya memandang  fotonya, terlihat sosok Bapak yang begitu wibawa, penuh kharisma,  jawanyapun  juga sangat kelihatan. Hmmmm……tetangga saya ni Bapak( kebetulan saya orang Jawa juga lho…).  

        Malam ini Cak Inin bilang tak akan memberikan materi, tetapi hanya sharing saja. Kalimat ini mengisyaratkan betapa low profil-nya bapak ini. Terbaca oleh saya bahwa beliau tidak ingin di anggap seorang mentor/ narsum yang WOW gitu . Dari kalimat yang di tulis, beliau hanya ingin mengajak berbagi pengalaman ataupun bincang-bincang seperti dengan teman saja. Padahal di mata saya pribadi beliau adalah Super Mega Bintang dalam menulis.  Membaca dari cerita Cak Inin, ternyata beliau  sejak SMP sudah suka menulis, beliau sering menulis buku harian.Ssssttttt......(sambil menutupkan jari telunjuk di mulut)  Jangan-jangan nggak ada teman dekat ni Si Bapak, curhatnya sama buku harian jadinya. ( He..he..maaf Cak bercanda ). Tapi memang  sebenarnya  tepat juga sih , curhatnya sama buku harian saja. Karena buku harian seberapa banyak kita curhat, tetap saja mau mendengar kita dan bisa jaga rahasia kita.  Lain kalau curhat sama teman, janjinya di awal  nggak akan ngebocorin, pakai sumpah lagi. Tahu-tahu…belum juga ganti menit sudah viral. Hmmm……capek deh. Dan  ternyata dari hobi Cak Inin menulis diary / buku harian dari SMP ,sekarang membuahkan manfaat yang luar biasa. Beliau sekarang menjadi seorang penulis yang handal, beliau sudah menerbitkan  buku dari kegemarannya menulis ini.
        Tepatnya di usia ke 54 tahun   Cak Imin baru benar-benar berkeinginan menjadi penulis yang sesungguhnya. Berawal dari  mengikuti Workshop di PBG Bojonegoro, tepatnya pada 29 Mei 2020. Dari hasil workshop itu Cak Inin bisa menerbitkan  buku pertamanya . Mulai saat itulah , Cak Inin semakin getol mengikuti Workshop menulis dan   mulai sering menerbitkan buku. Benar adanya, tiada kata terlambat untuk menjadi seorang penulis. Sebaik-baiknya manusia adalah yang mau berubah kearah kebaikan dalam segala hal dan bermanfaat bagi orang lain. Karena Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kalau kaum itu tidak mau merubahnya sendiri. Ternyata kalimat bijak itu yang menjadi motivasi Cak Inin untuk segera menulis. Bisa kita bayangkan, 54 tahun bukan usia yang muda lagi, semangat membara Cak Inin tetap berkobar untuk menulis. Hmmm….bagaimana dengan kita??? Mari kita teladani Cak Inin, di usia tidak muda lagi tetapi jiwanya masih muda membara.Semangatnya bak lautan api yang siap menyambar apapun.
            Tak sampai di situ, Cak Inin merupakan sosok yang tidak mudah puas, beliau selalu haus belajar menulis walaupun sudah beberapa buku yang di terbitkannya. Akhirnya beliau mengikuti kuliah online bareng Om Jay . Belajar Ngeblog dan Youtubber beliau ikuti  dengan motivasi untuk di kenang anak cucunya di kelak kemudian hari. Beliau selalu ingat kalimat ini, “Kita pernah hidup dan meninggalkan jejak kebaikan”. Kata motivasi Om Jay yang selalu beliau ingat sampai saat ini “ Menulis setiap hari dengan hati, buktikan apa yang terjadi.” Dan mantera ini telah membuktikan keampuhannya, di tandai dengan lahirnya penulis hebat Cak Inin , asli arek Suroboyo.  Cak Inin tidak menampik bahwa keberhasilannya menulis itu salah satunya karena rajin BW ( blog working).  Selain itu ada tips-tips tertentu yang di bagikan Cak Inin sebagai resep agar berhasil dalam menulis dan menertibkan buku. Tips tersebut Cak Inin singkat NMATMI. Apa itu NMATMI ?? Inilah penjelasannya.
 

NMATMI

1. NIAT KUAT DAN NEKAD  ( Nawaitul) menulis itu berbagi ilmu dan pengalaman  / menulis itu ibadah

2. MENCARI MENTOR

Ø  Mencari pembimbing penulis sukses

Ø  Bergaul/berteman dengan orang-orang yang sukses agar kita bisa menimba ilmu dari mereka bagaimana cara mencapai kesuksesan

3. A T M

Ø  AMATI (amati penulis /mentor, cara dan gaya penulisannya)

Ø  TIRU

v  Tiru / ikuti apa dan bagaimana cara  yang dilakukan penulis sukses / mentor.

v  Tiru yang berarti  meniru tapi di modifikas jangan imitasi. Judul boleh sama,  isi dan penyampaiannya dengan cara kita sendiri

Ø  MANUT

v  Ikuti semua intruksi yang disarankan dan  dilakukan mentor  sampai jadi penulis sukses.

v  Ikuti bagaimana  cara menerbitkan buku ke penerbit

4. ISTIKOMAH

Beristikoamah untuk selalu menulis setiap hari walaupun 3 paragraf,  satu paragraf, Satu Puisi, Satu kalimat, satu kata-kata.bijak.

 

            Demikian resume kegiatan menulis pada hari ini. Semoga akan lahir Cak Inin-Cak Inin lain di  kemudian hari. Semoga bisa memotivasi semua peserta kelas belajar menulis untuk tetap semangat menulis setiap hari,  membuat resume yang baik  sampai bisa menerbitkan buku. Usia tak menjadi kendala, karena sudah ada buktinya. Sang Inspirator Cak Inin, sukses menulis di usia  matang. Mari kita semua meneladani beliau semoga kita bisa menjadi Inspirator seperti Cak Inin. Guru hebat Indonesi, mari  kita bersama-sama mengabdi pada Nusa bangsa tercinta, dengan cara kita , dengan cara yang santun, arif, bijak dan manusiawi.

 

Salam Literasi.

Salam Guru Hebat Indonesia

 

NING HANDAYANI

  

Dibawah ini saya sertakan bebrapa judul buku Cai Inin, semoga dapat menginspirasi kita semua.