Pukul : 19.00 - 21.00 WIB
Nara sumber : Dedi Suhadi
Moderator : Sri Sugiastuti ( Ibu Kanjeng)
Hari sudah mulai senja di tempatku berdiri, di sebuah desa di pelosok Pulau Sumatrera. Langit yang biasanya memancarkan sinar warna kuning kemerah-merahan yang biasa muncul di waktu senja tak menampakkan batang hidungnya. Langit hitam pekat , mendung menggelayuti angkasa, sesekali petir dan kilat terlihat di langit yang menghitam. Suara angin menderu mendesir membawa pesan syarat misteri. Hmmmm….hujan akan turun , hati ini bergumam. Tak berapa lama suara tik...tik...tik...terdengar dari atas atap rumahku. Tak lama kemudian suaranya terdengar semakin riuh. Hujan lebatpun tiba.
Datangnya hujan membuat hawa dingin merasuki tubuhku, selimut yang biasanya di siang hari tak pernah terjamah , hari ini terus melekat di tubuhku. Malam mulai beranjak tetapi hujan belum juga reda, rasa malas terus menggelayutiku, hawa dingin yang menusuk tulang membuatku enggan untuk beranjak dari tempat tidur .Tiba- tiba kuteringat ,malam ini adalah waktunya pertemuan ke-3 dalam kelas menulis. Kulihat jam di dinding kamarku, waktu sudah menunjukkan pukul 18.30 WIB. Waduh…sebentar lagi waktunya tiba, belajar menulis bersama Om jay. Hujan belum reda juga malah di barengi dengan angin yang begitu kencang dan suara geledek sesekali terdengar. Ketakutanku mulai muncul, bagaimana jika listrik padam? jika itu terjadi sinyalpun lenyap dari pandangan.Huhhh…..beginilah nasib orang pinggiran.
Di sela-sela kemalasan yang terus mengelayutiku, aku ingat
kata pepatah “ Tidak akan yang bisa
merubah nasib kita, kecuali diri kita sendiri “ Seketika aku terbangun dari
rebahanku. Ku masuk kamar mandi dan membasuh muka dengan harapan menghilangkan
kantuk. Yach….alhamdulillah sedikit membantulah.... Tak ketinggalan secangkir kopi
mengawali kegiatanku malam ini agar lebih melek mataku.
Seperti malam-malam kegiatan sebelumnya . malam ini juga di
hadirkan seoarang narasumber yang luar biasa yaitu Bapak Dedi Suhendi , beliau
merupakan seorang pengajar di SD Negeri
11 Pontianak Timur. Bapak Dedi Suhendi biasa di panggil dengan Bapak Ya’ Dedi.
Dari nama panggilannya kedengaran unik
di telingaku. Yang membuatnya lain yaitu kata “Ya” di depan nama Dedi. Apa
ya,,,kira-kira artinya???
Carilah ilmu sebanyak-banyaknya .
Semakin banyak ilmu, Kita tak akan menyalahkan orang lain”
Kalimat di atas merupakan salah satu kalimat bijak yang menjadi
penggerak oleh Bapak Ya Dedi untuk terus maju, untuk terus menulis dan
menghasilkan karya-karya lewat jari-jemarinya yang terampilan dalam menggoreskan pena. Tak
sedikit prestasi menulis yang telah di
raihnya di Tingkat daerah maupun Nasional. Untuk mencapai keberhasilannya dalam
menulis Bapak Ya dedi mempunyai resep atupun trik untuk mencapainya ,
diantaranya adalah:
1. Menciptakan semangat
Agar apa yang kita harapakan tecapai kita harus menciptakan semangat dalam diri kita sendiri secara terus-menerus.
Kalau semangat sudah mulai kendur kita genjot lagi semangat kita jangan sampai
melemah.
2. Motivasi
Memotivasi diri sangat penting untuk
keberhasilan tujuan kita,dalam hal ini kita harus punya tujuan yang jelas untuk
apa kita melakukan ini, tujuan apa.
3. Kemauan
Kemauan yang kuat akan membawa
keberhasilan , jika kita melakukan sesuatu bukan karena kemauan diri kita
sendiri hasilnya akan kurang maksimal, bisa jadi malah gagal/ tidak berhasil.
4. Usaha
Keberhasilan mustahil tercapai jika
tidak di barengi dengan usaha /ikhtiar. Makanya kita harus terus berusaha sebisa
kita untuk mencapai tujuan yang kita ingin capai.
5. Konsisten
Dalam melalukan kegiatan haruslah
konsisten, dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan.Jangan hanya karena baru trend saja dilakukan jika sudah tidak tren
di tinggalkan.
6. Berdoa
Manusia hanyalah tempat berusaha,
usaha harus di barengi dengan berdoa, karena segala yang ada di dunia ini
,Tuhan Yang Maha Esa yang Maha Penentunya.
7. Kesehatan
Dengan menjaga kesehatan maka kita
akan leluasa melakukan apapun yang ingin kita lakukan termasuk menulis, untuk
itu kesehatan adalah yang utama.Jika kita sakit bagaimana kita bisa melakukan aktifitas, termasuk menulispun pasti terhambat.
8. Kecerdasan
Syukur Alhamdulillah kita semua di
beri kecerdasan oleh yang Maha Kuasa, sehingga dengan kecerdasan kita bisa
berpikir lebih baik dan lebih cerdas.Kita bisa melakukan apa saja dengan kecerdasan yang kita miliki.
Menurut Bapak Ya Dedi, latihan menulis itu bisa di awali dengan cara menuliskan tulisan pendek, kegelisahan, sesuatu yang di sukai/ hobi/ minat, pengalaman , keahlian, impian maupun kebutuhan orang lain. Apapun yang ada di benak kita bisa kita jadikan bahan untuk menulis. Biarpun yang ada dalam benak kita hanya satu kalimat itupun merupak bahan kita untuk menulis. Menulis tidak harus selesai dalam satu kesempatan. Misalnya hari ini kita dapat menulis hanya lima kalimat, besuknya enam kalimat , lusa tujuh kalimat dan seterusnya. Lama kelamaan tulisan kita akan menjadi seperti yang kita inginkan. Sebuah bacaan yang utuh. Yang penting kita lakukan secara terus-menerus. Niscaya kita akan menjadi penulis yang mumpuni. Menulis pribadi lebih nyaman di bandingkan menulis dengan cara kursus karena menulis pribadi serasa lebih bebas, tidak ada rasa takut akan persaingan, rasa takut akan aturan atau rasa takut dengan atasan dan lain-lain.
"Menulis itu semudah
update status”
Demikian kalimat yang
di sampaikan Bapak Ya Dedi. Waduh…..apa
benar ya menulis itu semudah update status??? Padahal update status itu
sangat-sangatlah mudah sekali.Update status bisa di lakukan dimana saja, kapan saja ,
dalam suasanaa apa saja. Bagaimana dengan menulis???
Menulis itu semudah kita mendeskripsikan apa yang kita lihat,
apa yang kita rasakan. Menulis itu sederhana, jangan di anggap rumit dan susah.
Coba kita bayangkan saja, waktu kita
update status , kita tidak merasa di bebani oleh apapun, kita tidak merasa
tertekan oleh siapaupun sehingga kita lancar-lancar saja menuliskan status di
WA ataupun IG. Dan bahkan sampai berpuluh-puluh kali membalas chat yang orang –orang yang comen akan status kita. Kita enjoy
saja khan…..??
Bagaimana kiat-kiat agar menulis itu mudah ?
Dari pemaparan nara sumber bisa di simpulkan , jika ingin
menjadi penulis yang baik , ada bebarapa hal yang perlu di perhatikan ,
diantaranya :
1.
Mencari
sumber inspirasi ( misalnya narasumber atau teman penulis yang handal)
Kita bisa melihat tulisan dari
penulis-penulis hebat yang bisa menginspirasi kita dan memberi semangat kita
agar terus menulis. Misal : Om Jay dan Mas Brian
2.
Mencari
Ide/ memunculkan ide
Memunculkan ide dari apa yang kita
pikirkan dan kita rasakan akan lebih mudah kita kembangkan menjadi sebuah
tulisan yang bagus. Misalnya hati kita lagi gembira, bisa kita angkat ide dari
situ. Apa yang membuat kita gembira, kita tuangkan di situ.
3.
Menentuka
topik
Untuk memudahkan kita membuat tulisan
kita harus menetukan topik. Menentukan topik bisa dari berbagai macam kejadian,
pengalaman dan pengetahuan.
4.
Menentukan
tujuan
Dalam menulis tujuan sangat
penting.Hal ini agar membuat penulis lebih semangat dan termotivasi dalam
menulis.
5.
Penghayatan
dan Penjiwaan
Agar tulisan kita berasa hidup ,
punya roh , berasa di hati pembaca, harus di tulis dengan penuh peghayatan dan
penjiwaan. Sehingga pembaca berasa ikut larut dalam tulisan kita.
Demikian resume ke-3 saya dalam Belajar Menulis.
Mudah-mudahan bermanfaat bagi saya pribadi dan orang lain yang membacanya. Tak
lupa saya ucapakan terima kasih kepada Narasumber Bapak Ya Dedi, Moderator Ibu
Kanjeng dan inspirator kami Omjay
Salam Guru Hebat Indonesia
Salam Literasi
bagus bu...
BalasHapusMakasih Bu Nunung LG belajar ini
HapusResume seperti ini, belum bisa saya membuat...sukses bunda...referensi baru bagi saya....mksh
BalasHapusIni juga baru belajar kok ibu....
HapusDalam banget kata katanya diawali kalimat seoalah olah berpuisi menarik pembaca untuk menyelesaikan membaca kata demi kata
BalasHapusTerimakasih bapak....mohon masukannya
HapusBagus bu, semangat terus
BalasHapusTerimakasih...inshaallah...
Hapus